JAPBUSI Beberkan Praktik Baik Sektor Sawit di Agenda Lokalatih Dialog Sosial yang Digelar GAPKI dan ILO

08/02/24

JAPBUSI.ORG, PONTIANAK – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Interntional Labour Organization (ILO) melalui proyek Advancing Workers’ Rights in Indonesia’s Palm Oil Sector mengadakan Lokalatih Dialog Sosial untuk Hubungan Industrial yang Efektif dan Produktif pada Sektor Sawit Berkelanjutan, Agenda tersebut dilakukan di Pontianak Kalimantan Barat pada, 6-7 Februari 2024.

Tujuan dilakukan kegiatan Lokalatif ini diantaranya untuk penyadaran dan peningkatan kapasitas perusahaan-perusahaan perkebunan anggota GAPKI di wilayah provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah tentang dialog sosial. Meningkatkan pemahaman terkait prinsip-prinsip standard ketenagakerjaan internasional, dialog sosial dan norma ketenagakerjaan serta membangun hubungan industrial yang efektif dan produktif, termasuk mempromosikan pekerjaan yang layak.

JAPBUSI yang merupakan wadah pekerja buruh sawit dalam menyuarakan perspektif pekerja buruh diundang sebagai salah satu narasumber dalam agenda lokalatif GAPKI dan ILO.

Sulistri, selaku Koordinator Dialog Sosial JAPBUSI dalam kesempatan tersebut menjelaskan tentang praktik dialog sosial yang efektif dalam mencegah perselisihan hubungan industrial dan meningkatkan produktivitas di industri kelapa sawit dari perspektif serikat pekerja/buruh.

“Japbusi sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka peningkatan kapasitas anggotanya melalui pelatihan-pelatihan dialog sosial. Hal itu sangat membantu anggota Japbusi dalam menegosiasikan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), ada 31 PKB yang sudah JAPBUSI rampungkan.” kata Sulistri

Lebih lanjut, Sulistri juga menjelaskan tentang praktik baik yang sudah Japbusi lakukan, terbentuknya komite gender di tempat kerja, pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual berbasis gender yang juga sudah mulai masuk dalam perundingan PKB.

Japbusi juga melakukan kegiatan lobby dengan berbagai stakeholder, bersama-sama membentuk forum Jaga Sawitan yang didalamnya tercermin kerja sama dalam mewujudkan dialog sosial yang efektif, peningkatan kepesertaan jaminan sosial, peningkatan kapasitas pengurus, serta peningkatan kondisi kerja termasuk, K3, gender, serta pekerja anak.

“Intinya, dialog sosial adalah kunci dalam meraih kepercayaan dalam membangun hubungan industrial yang kontruktif dan produktif.

Agenda Lokalatih diisi dengan sesi diskusi panel dari perwakilan Tripartit, diskusi kelompok tentang pemetaan praktik kerja sama di tempat kerja, produktifitas dan penyelesaian masalah hubungan kerja. Lalu ada sesi tentang pringsip-pringsip internasional mengenai dialog sosial, lalu studi kasus dan rencan tindak lanjut.

(RED/Handi)